Alumni IPM Jatim Tuntut 3 Hal, Salah Satunya Soroti Pelaku 'Penyelewengan AsetMu'

Perhelatan Musyawarah Wilayah (MUSYWIL) ke-16 Muhammadiyah Jawa Tmur sebentar lagi akan di gelar pada tanggal 24-25 Desember 2022 di Kota Reog Ponorogo Permusyawaratan ini tentu tidak hanya sekedar sebagai ritual lima tahunan untuk menghasilkan pimpinan dan program yang bersifat rutinitas dan formalitas.

Alumni IPM Jatim Tuntut 3 Hal, Salah Satunya Soroti Pelaku 'Penyelewengan AsetMu'

md indonesia -  Perhelatan Musyawarah Wilayah (MUSYWIL) ke-16 Muhammadiyah Jawa Tmur sebentar lagi akan di gelar pada tanggal 24-25 Desember 2022 di Kota Reog Ponorogo

Permusyawaratan ini tentu tidak hanya sekedar sebagai ritual lima tahunan untuk menghasilkan pimpinan dan program yang bersifat rutinitas dan formalitas. Lebih dari itu, forum tertinggi tingkat propinsi ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan-keputusan organisisasi yang strategis dan menjawab tantangan persyarikatan mendatang.

Oleh karena itu, Korwil (Koordinator Wilayah) Alumni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur berharap Musywil XVI akan mampu menghasilkan rumusan permusyawatan yang dapat menjawab isu-isu strategis organisasi, sebagai berikut:

Pertama. Mampu menghasilkan suatu sistem dan mekanisme organisasi yang akuntabel. Hal ini untuk memperkecil kemungkinan adanya praktik-praktik penyalahgunaan asset Muhammadiyah baik untuk kepentingan pribadi maupun golongan yang tidak bisa di pertanggungjawabkan.

Kedua. Mampu merumuskan program kerja yang berorientasi pada upaya mempersempit kesenjangan amal usaha, terutama di bidang Pendidikan.

Ketiga. Mampu melahirkan program kerja yang berorientasi pada upaya mempersempit kesenjangan antar Majelis. Untuk itu, diperlukan mekanisme organisasi yang dapat menepis citra majelis “mata air ” dan majelis “air mata”.

Keempat. Mampu menetapkan kepemimpinan kolektif yang mempertimbangkan hal-hal berikut:

#Memiliki kematangan kekaderan. Isu ini penting untuk menjamin kelangsungan organisasi sesuai dengan ideologi Muhammadiyah dan mengantisipasi adanya infiltrasi dari ideologi-ideologi lain.

#Memiliki keberanian menegakkan aturan organisasi secara tegas dan disiplin. Salah satunya adalah menyangkut ketegasan dalam mendisiplinkan pimpinan amal usaha yang melebih batas periode yang sudah ditentukan dalam organisasi.

#Memiliki kepedulian dan komitmen terhadap Organisasi Otonomnya maupun kader-kader Angkatan Muda Muhammadiyah.

Baca juga: Mantap euy! 3000 Peserta Akan hadiri Muktamar XIV Nasyiatul ‘Aisyiyah di Bandung

#Memiliki kemampuan komunikasi dan akomodasi yang baik terhadap kader-kader Muhammadiyah. Pimpinan kolektif seyogyanya memiliki ruang dan waktu untuk berkomunikasi dengan kader-kader Muhammadiyah secara fleksibel sehingga Pimpinan tidak terkesan sakral yang sulit untuk diakses. Oleh karena itu harus ada upaya Desakralisasi Pimpinan yang terjadi akhir-akhir ini.

#Memiliki Kemampuan dalam mendesain Muhammadiyah Jawa Timur sebagai organisasi pergerakan yang peka akan persoalan-persoalan keummatan dan kebangsaan, bukan sebagai organisasi yang cenderung birokratisasi

Foto Ali Mu’thi diambil dari dokumen pribadi

Surabaya, 01 Desember 2022
*Ketua Korwil Alumni IPM Jawa Timur